Rabu, 19 Januari 2011

Carrick : Sekarang Yang Penting Adalah Poin!

(Gc-20/1/11) - Gelandang tengah Manchester United, Michael Carrick, menegaskan bahwa poin lebih penting ketimbang peforma timnya. Setan Merah memang menduduki puncak klasemen Liga Premier sampai saat ini. Namun, menurut Carrick, timnya tersebut terlalu banyak membuang poin saat penampilan tandang.

Saat ini Carrick, cs masih belum terkalahkan di Premier League sampai pekan ke-23. Namun, hal tersebut dilalui dengan beberapa pertandingan sulit. Bahkan, untuk pertandingan tandang, tim asuhan Sir Alex Ferguson tersebut hanya mampu meraih dua kemenangan dari total 10 pertandingan tandang, selebihnya berakhir imbang - seperti pekan lalu ketika ditahan imbang dengan skor kacamata oleh pasukan White Hart Line, Tottenham Hotspur.

Menurut gelandang asal Inggris tersebut, Setan Merah harus menampilkan permainan yang baik, dan mengakhiri dengan kemenangan untuk mengamankan peluang juara musim ini. "Anda tidak ingin terus berjuang untuk setiap pertandingan dan hanya mengandalkan keajaiban untuk melakukannya. Kami (United-red) ingin terus bermain baik dengan konsisten." pungkas Carrick.

"Sangat berbahaya jika memulai berharap yakin tentang poin sebelum anda memastikannya. Kita tidak melakukan hal tersebut. Anda harus memainkan pertandingan tersebut, dan menaruh poin dalam tabel bagaimana pun caranya nanti." tambahnya.

Setan Merah pekan ini akan menjamu Birmingham City di Old Trafford dalam lanjutan Premier League minggu (22/1) nanti. Di atas kertas, Carrick, cs lebih diunggulkan untuk meraih tiga poin. (ilho)

Bob Marley : "Sepak bola adalah kebebasan."


Gegap gempita kejuaraan sepak bola seperti Piala Dunia, Piala Eropa, Piala Champions, Piala UEFA, maupun Piala AFF kerap mengundang ratusan bahkan milyaran mata penduduk dunia. Bob Marley, legenda musik Reggae asal Jamaika adalah satu dari milyaran orang yang menikmati olahraga kulit bundar tersebut.

Kecintaan Bob Marley terhadap musik sejalan dengan sepak bola. Bagi musisi yang bernama lengkap Robert Nesta Marley itu, sepak bola adalah kebebasan, dimana seluruh lapisan masyarakat dunia dapat memainkan dengan mengeluarkan seluruh ketrampilan dalam diri.

Kecintaan Bob Marley akan sepak bola begitu tinggi. Bahkan penyakit kanker di ibu jari kaki yang dideritanya ketika bermain di London, 1977, tidak menyurutkan kecintaannya tersebut. Saran medis yang mengharuskan mengamputasi kakinya karena telah membusuk, ia hiraukan. Ia sengaja membiarkan penyakitnya meradang, karena memotong salah satu bagian tubuh bertentangan dengan kepercayaan Rastafarian yang dianutnya.

Di tengah penyakit kanker akut yang dideritanya, musisi berambut gimbal itu tetap gemar memainkan si kulit bundar bahkan hingga ahkir hayatnya. Ketika ia dimakamkan pun bola kaki kesayangannya turut dikuburkan bersama cincin Lion of Judah, Injil, dan gitar Gibson Les Paul miliknya.

Di tengah kesibukan dalam bermusik, penggemar klub Santos FC dan Tim Nasional Brazil itu masih menyempatkan diri untuk bermain sepak bola. Bahkan, tidak jarang ia bermain bersama para wartawan dan musisi kondang seperti Mick Jagger dan Jimi Hendrix, di waktu senggang rangkaian konser musiknya. Ia pun sempat merumput bersama pemain dari klub professional Nantes dan Tim Nasional seperti Brazil dan Haiti.

Pada 1970 dalam Tour Rio de Janeiro di Brazil, ayah dari musisi Reggae, Ziggy Marley, itu sangat antusias mengikuti street soccer (sepakbola jalanan) bersama beberapa musisi, para pemain street soccer Brazil, dan Paolo Cesar, pemain timnas Brazil pada Piala Dunia 1970. Sebelum pertandingan dimulai Paolo Cesar memberikan kaos tim Santos FC bernomor punggung 10 yang dikeramatkan karena merupakan simbol legenda dunia asal Brazil, Pele.

Bob Marley dalam sesi wawancara di London, 1977, mengutarakan alasan mengapa ia sangat gemar memainkan si kulit bundar di lapangan hijau. “Sepak bola adalah keseluruhan keterampilan dalam diri. Seluruh dunia dan seluruh alam semesta itu sendiri. Saya menyukainya karena anda harus terampil untuk memainkannya. Kebebasan, sepak bola adalah kebebasan.” ujar musisi yang namanya pernah diabadikan dalam produk small capsule collection Bob Marley dari Adidas tahun 2001. (ilho)

Jumat, 14 Januari 2011

Edin Dzeko Meneruskan Tradisi Bundesliga-Premier League

(15/1/11) - Beberapa waktu lalu, Manchester City sukses merekrut bintang Wolfsburg, Edin Dzeko. Hal tersebut menambah panjang daftar pemain asal Bundesliga yang meneruskan karir di Premier League.

Namun, yang menarik adalah nominal yang dikeluarkan The Citizens, untuk merekrut pemain berusia 24 tahun tersebut. Dengan nilai kontrak sebesar 27 Juta pound, Dzeko menjadi pemain termahal dalam sejarah transfer pemain Bundesliga ke Premier League.

Hal tersebut, membuat penyerang asal Bosnia itu mendapat ekspetasi tinggi dari para pendukung The Citizens saat ini. Ia diharapkan mampu untuk menambah daya dobrak City dalam upaya memperebutkan gelar juara Premier League.

Menurut sang arsitek, Roberto Mancini, alasan utama mendatangkan pemain bertinggi 192 cm tersebut, berdasarkan statistik bagus yang ditampilkan Dzeko di klub lamanya. Ia berhasil melesatkan 85 gol dari 135 penampilan bersama Wolfsburg. Ia menurut Mancini merupakan tandem yang cocok bagi Carlos Tevez di lini depan.

Memang tidak sedikit pemain yang merumput di Bundesliga, akhirnya memutuskan untuk melajutkan 'petualangan' mereka ke ranah Inggris. Lihat saja Dimitar Berbatov, yang dikontrak oleh Tottenham Hotspur dari Bayern Leverkusen, lalu Michael Ballack ke Chelsea dari Bayern Leverkusen, dll.

Berikut adalah beberapa nama pemain yang merupakan pemain asal Bundesliga yang melanjutkan karirnya di Premier League ;

Jens Lehman (Arsenal)
Nilai Transfer dan Asal klub : Bebas Transfer ( Borussia Dortmund )
Debut Premier League : Manchester United, 2003

Perekrutan Lehman ke Arsenal diharapkan untuk menggantikan posisi penjaga gawang yang di tinggalkan oleh David Seaman. Debutnya pertama kali melawan Manchester United pada Comuntity Shield 2003. Penjaga Gawang asal Jerman ini merupakan salah satu kiper Arsenal yang sukses menjaga mistar gawang Arsenal dalam periode 2003-2008.



Micha
el Ballack (Chelsea)
Nilai Transfer dan Asal klub : Bebas Transfer (Bayern Leverkusen)
Debut Premier League : Liverpool, 2006

Ballack mengawali laga perdana melawan Liverpool di Comunity Shield 2006 silam. Dalam pertandingan tersebut, The Blues mampu ditekuk oleh The Reds dengan skor 2-1. Namun, karirnya bersama Lampard, cs dapat dikatakan cukup baik. Ia meraih satu gelar juara Premier Leagus, tiga gelar Piala FA, satu gelar Carling Cup, dan terakhir Comunity Shield tahun 2009 sebelum pindah pada tahun depannya.




Owen Hargreaves (Manchester United)
Nilai Transfer dan Asal klub : 17 juta pound (Bayern Munich)
Debut Premier
League : Manchester City, 2007

Pemain keturunan Kanada-Inggris mengawali debutnya ketika melawan rival sekota, Manchester City tahun 2007 lalu. Debut gelandang bertahan tersebut kurang sempurna, karena Setan Merah harus mengalami kekahalan 1-0 dari The Citizens saat itu. Perjalanan karirnya bersama united kurang bersinar. Ia hanya melakukan 37 penampilan bersama tim asuhan Sir Alex Ferguson dari tiga tahun karirnya di Premier League karena cidera yang sering dideritanya.

Dietmar Hamann (Newcastle United)
Nilai Transfer dan Asal klub : 5,25 juta pound (Bayern Munich)
Debut Premier
League : Charlton Athletic, 1998

Debut pertamanya bersama Newcastle United hanya dilalui dengan skor 0-0. Gelandang bertahan asal Jerman tersebut melakukan 28 penampilan bersama The Magpise, dan hanya melesatkan 4 gol. Namun, karirnya melesat ketika ia dikontrak oleh Liverpool pada musim berikutnya (1999). Ia berhasil mempersembahkan sembilan gelar untuk The Reds yaitu, dua Piala FA (2001, 2006), dua Piala Carling (2001, 2003), Community Shield (2001), Piala UEFA (2001), Piala Champions (2005), dan dua Piala Super Eropa (2001, 2006).

Patrick Berger (Liverpool)
Nilai Transfer dan Asal klub : 3,25 juta pound (Borussia Dortmund)
Debut Prem
ier League : Southampton, 1996

Hanya 13 menit Berger malakoni laga perdananya bersama Liverpool, ketika mengalahkan Southampton 2-1 1996 silam. Namun, ia cukup konsisten menjalankan perannya sebagai gelandang serang The Reds. Pada periode 1996-2003, pemain asal Ceko ini memberika lima gelar bagi Liverpool dan melakukan 236 penampilan dalam empat klub Inggris yang berbeda, yaitu Liverpool (149), Portsmouth (52), Aston Villa (29) dan Stoke City (6).

Steven Pienaar (Everton)
Nilai Transfer dan Asal klub : 2 juta pound (Borussia Dortmund)
Debut Prem
ier League : Manchester United, 2007

Pienaar melakukan debut perdana di Premier League, saat masih berstatus pemain pinjaman dari Ajax. Dari debutnya tersebut, gelandang serang asal Afrika Selatan ini mampu memukau pelatih Everton, David Moyes. Tahun 2008, ia resmi dikontrak oleh Everton setelah tahun sebelumnya ia berstatus sebagai pemain pinjaman dari Dortmund. Ia terpilih sebagai pemain terbaik Liga Inggris tahun 2010 bersama The Toffees.


Roque Santa Cruz (Blackburn Rovers)
Nilai Transfer dan Asal klub : 3,8 juta pound (Bayern Munich)
Debut Premier Lea
gue : Middlesbrough, 2007

Santa Cruz mengawali debut di Premier League dengan cukup baik. Penyerang asal Paraguay tersebut berhasil melesatkan satu gol dalam laga perdananya bersama Blackburn ketika mengalahkan Middlesbrough 2-1 di tahun 2007 lalu. Dalam dua tahun karir bersama The Riversiders, ia melakukan 57 penampilan dengan 23 gol. Tahun 2009, City harus merogoh kocek sebesar 17,5 juta pound untuk memboyongnya ke City of Manchester Stadium.


Dimitar Berbatov (Tottenham)
Nilai Transfer dan Asal klub : 10,9 juta pound (Bayern Leverkusen)
Debut Premier League : Bolton W
anderers, 2006

Setelah mengawali debut yang kurang memuaskan yaitu kalah 0-2 dari Bolton tahun 2006. Berbatov menebusnya dengan penampilan mengesankan di tahun-tahun berikutnya. Penyerang asal Bulgaria tersebut dalam dua tahun karir bersama Tottenham telah mencetak 46 gol dari 91 penampilannya. Ia pun berhasil membawa
Lilywhites berhasil menjuarai Piala Carling tahun 2007 lalu. Ia mendapat penghargaan Tottenham Hotspur Player of The Year tahun 2007. Setelah dua tahun berkarir di White Hart Line, ia akhirnya menuju ke Old Trafford untuk bergabung dengan Setan Merah dengan nilai kontrak yang cukup tinggi 30,7 juta pound. (ilho)

Rabu, 12 Januari 2011

Sepp Blatter : La Liga Terbaik di Dunia dan Premier League Dapat Belajar Darinya


(Gc/13/1/11) - Presiden FIFA, Sepp Blatter, yakin bahwa La Liga merupakan kompetisi terbaik di dunia saat ini. Ia menambahkan bahwa Premier League dapat belajar dari kompetisi asal Spanyol tersebut.

Pernyataan Blatter mengacu atas tepilihnya delapan pemain yang 'bermukim' di La Liga dalam FIFA World XI Team saat acara Ballon d'Or beberapa waktu lalu. Keberhasilan La Furia Roja menjuarai Piala Dunia 2010 juga menjadi nilai lebih sang Presiden.

"Dan ketika anda menyaksikan line-up Timnas Spanyol, hampir semua pemainnya bermain berasal dari kompetisi lokal. Kompetisi tersebut juga merupakan salah satu penyumbang pemain lokal terbanyak bagi tim nasionalnya." ungkap Blatter.

Disisi lain, Premier League dapat banyak belajar dari La Liga karena tidak ada satupun pemain asal Inggris dan Premier League masuk dalam FIFA World XI Team. Hal itu menurut Blatter dapat merusak kredibilitas dari kompetisi yang terbesar di Britania Raya tersebut.

"Premier League adalah liga dengan penjualan yang paling baik di dunia. Ini adalah liga yang menarik, dengan banyak pemain bagus. Namun, jika anda melihat tidak satupun pemainnya yang masuk ke dalam World XI, mungkin mereka harus memikirkan sesuatu untuk mengatasinya." lanjut Blatter.

FIFA World XI berisi enam pemain dari Barcelona, dua asal Real Madrid, dan sisanya berasal dari Inter Milan yang diasuh oleh pemenang kategori Pelatih Terbaik 2010, Jose Mourinho.

Bintang Barcelona, Lionel Messi, mendapatkan gelar Ballon d'Or 2010. Hal tersebut merupakan kedua kalinya, setelah tahun lalu ia pun menyandang gelar yang sama.

Blatter menambahkan, "Leo Messi menurut saya adalah penggambaran pesepak bola yang selalu bermain indah dan juga anak baik. Ia sangat rendah hati. Dia tidak memainkan sebuah permainan, karena ia bukanlah aktor." (ilho)

Grant : Saran Fergie Sangat Membantu Saya


(EP/13/1/11) - Pelatih West Ham United, Avran Grant, menjelaskan bahwa saran-saran Sir Alex Ferguson banyak membantu dalam perkerjaannya sebagai arsitek tim. Hal tersebut ia nyatakan setelah timnya berhasil mengalahkan Birmingham 2-1 di Semifinal Piala Carling kemarin (12/1).

Menurut Grant, Arsitek Setan Merah tersebut merupakan figur pelatih yang hebat. "Saya sering berbicara dengannya (Ferguson). Ia sering memberikan saya saran-saran yang baik, dan saya selalu menjalankannya setiap waktu." tutur Grant saat diwawancari oleh Sun.

"Alex adalah orang hebat, karena ia dapat menempatkan di mana dirinya ketika berada di United. Setelah itu semua orang akan tahu apa yang akan terjadi selanjutnya." tambahnya.

Musim ini, dua pelatih itu sering bertemu dalam jadwal padat Premier League. Salah satunya ketika The Hammers berhasil membuat Setan Merah pulang lebih awal di Piala Carling, dengan skor yang cukup telak 4-0 beberapa waktu lalu.

Selasa, 11 Januari 2011

Evans : Piala FA Adalah Kunci Sukses MU Musim Ini.

(Gc/12/1/11) - Bek muda Manchester United, Jonny Evans, menyatakan bahwa ia dan timnya sudah putus asa menjuarai Piala FA musim ini. Namun, ia yakin jika Setan Merah berhasil menjuarai piala tersebut akan menjadi kunci kesuksesan dalam perebutan gelar Premier League musim ini.

Hal tersebut diyakini Evans, karena tim asuhan Sir Alex Ferguson itu belum pernah menjuarai Piala tersebut sejak tahun 2004 silam. Setan Merah berhasil melaju ke babak selanjutnya, setelah berhasil menjungkalkan rival abadinya, Liverpool, 1-0 pekan lalu (9/1).

Ia mengatakan dalam situs resmi Man.Utd.com, " Semua pemain ingin memenangkan Piala ini (FA). Ini adalah turnamen yang hebat, dan kami belum memenangkannya lagi semenjak 2004 lalu"

"Banyak pemain di tim kami belum pernah merasakan Piala FA. Jadi, kami semua dapat dikatakan sudah putus asa memenangkan piala tersebut, dan menambahkannya dalam koleksi prestasi kami." tambah Evans.

Setan Merah adalah salah satu tim yang mempunyai sejarah bagus dalam Piala FA, dengan kolekasi gelar sebanyak 11 kali. Setan Merah selanjutnya akan menghadapi Southampton dalam babak ke-4 Piala FA 29 Januari nanti. (ilho)

Bendtner : Menjuarai Carling Cup akan membangkitkan Arsenal


(Gc/11/1/11) - Stiker muda Arsenal, Nicklas Bendtner, optimis jika timnya berhasil menjuarai Piala Liga, akan memacu semangat rekan-rekannya dalam perebutan juara Premier League musim ini.

The Gunners
akan bertemu Ipswich di semifinal Carling Cup Kamis (13/1) nanti. Di atas kertas Bendtner, cs memang diunggulkan ketimbang 3 finalis lainnya, yaitu Ipswich, West Ham dan Birmingham.

Bendtner berambisi untuk merebut gelar tersebut sebagai pembuka jalan meraih gelar-gelar selanjutnya. Selama enam tahun terakhir tim asuhan Arsene Wenger tersebut memang belum merasakan gelar juara lagi.

Dalam wawancara dengan media Inggris Clubcall, pemain usia 22 tahun itu mengatakan, "Kami harus yakin dan harus terus melaju. Kami harus mencapai final Carling Cup".

"Musim lalu Manchester United berhasil memenangkannya (Carling Cup) dan melanjutkan dengan usaha perebutan Premier League. Mari berharap kita dapat melakukan hal yang sama" lanjut pemain asal Denmark tersebut. (ilho)